Sabtu, 21 Mei 2016

Teori dan Dasar-Dasar Keperawatan

Teori dan Dasar-Dasar Keperawatan

A.      Teori Keperawatan
Barnum (1990), mengemukakan bahwa teori keperawatan adalah usaha-usaha untuk menguraikan, menjelaskan fenomena (proses, peristiwa, kejadian) mengenai keperawatan. Teori keperawatan dapat membedakan antara keperawatan dengan disiplin dan aktivitas lain didalam memberikan pelayanan untuk mencapai tujuan dengan menguraikan, menjelaskan dan mengontrol kriteria hasil yang telah ditetapkan dalam pelaksanaan asuhan keperawatan.
B.       Proses dasar pengembangan teori-teori keperawatan
Teori-teori keperawatan seringkali didasari dan dipengaruhi oleh suatu proses dan teori-teori lain yang dapat digunakan secara luas. Ide-ide dan teori-teori tersebut merupakan dasar pada beberapa konsep-konsep keperawatan dan merupakan bagian dari literature keperawatan. Para perawat harus memahami teori-teori dan istilah tersebut, sehingga mampu mengembangkan pengetahuan dibidang keperawatan. Teori-teori tersebut diantaranya adalah teori system, teori stress adaptasi, dan teori perkembangan.
Dengan mengembangkan teori-teori keperawatan akan mampu memperbaiki otonomi keperawatan, dengan dasar-dasar pemikiran sebagai berikut :
1.    Teori keperawatan terdiri dari batang tubuh pengetahuan khusus yang dapat dijadikan sebagai dasar oleh perawat dalam membuat keputusan untuk memberikan pelayanan atau asuhan keperawatan
2.    Tindakan keperawatan berdasarkan atas rasional yang dapat diterima secara luas, dapat dipercaya dan masyarakat akan mengakui
3.    Dengan teori-teori keperawatan, asuhan keperawatan yang diebrikan kepada klien hasilnya akan tanpak nyata
4.    Adanya teori keperawatan, pelayanan keperawatan dapat dibedakan dengan praktek yang dilakukan oleh perofesi kesehatan lain.
C.       Karakteristik dasar teori keperawatan
Teori-teori keperawatan mengidentifikasi dan menjabarkan konsep-konsep khusus yang berhubungan dengan keperawatan dan hal-hal nyata yang berhubungan dengan konsep-konsep tersebut. Teori keperawatan harus memenuhi karakteristik sebagai berikut :
1.    Teori keperawatan harus berdasarkan kenyatataan-kenyataan yang ada dalam alam ini, yang dapat digunakan berdasarkan alasan-alasan dan hubungan-hubungan yang dikembangkan dengan menggunakan rangkaian pada kenyataan.
2.    Teori keperawatan harus selalu konsisten sebagai dasar asumsi yang digunakan untuk mengembangkannya.
3.    Teori keperawatan harus sederhana dan bersifat umum, sehingga dapat dipergunakan pada berbagai macam situasi praktek keperawatan dengan jangkauan yang luas.
4.    Teori-teori keperawatan harus dapat dipakai sebagai dasar penelitian dan akhirnya dapat digunakan sebagai pedoman dan perbaikan praktek keperawatan.
D.      Komponen didalam teori keperawatan
Ada empat konsep yang biasanya terdapat pada teori-teori keperawatan, yang mempengaruhi dan menentukan praktek keperawatan dan biasanya disebut paradigma keperawatan. Empat konsep tersebut antara lain adalah Manusia, lingkungan, kesehatan dan keperawatan. Pengertian dari masing-masing konsep ini berbeda menurut teori satu dengan teori yang lain.
E.       Tujuan teori keperawatan
Teori keperawatan dalam pengembangannya harus mempunyai tujuan, diantaranya adalah :
1.    Teori keperawatan memberikan rasional-rasional tentang kenyataan-kenyataan yang dihadapi dibidang keperawatan
2.    Teori keperawatan membantu para perawat untuk memahami pengetahuan-pengetahuan yang dibutuhkan dalam pemberian asuhan keperawatan, memberikan dasar untuk diskusi dan penyelesaian masalah-masalah keperawatan
3.    Teori keperawatan memberikan dasar untuk penyelesaian masalah, sehingga tindakan keperawatan mempunyai tujuan dapat dikoordinir dan dapat dipertimbangkan
4.    Teori keperawatan dapat memberikan dasar asumsi dan filosofi keperawatan, sehingga pengetahuan dan pemahaman tentang keperawatan bagi para perawat dapat meningkat
F.        Penerapan teori keperawaatan ke dalam praktek keperawatan

Para perawat haus membuat suatu kesepakatan bersama mengenai apa itu keperawatan dan bagaimana teori tersebut dapat dilaksanakan, sehingga para perawat mendapatkan petunjuk untuk menentukan tujuan dalam pemberian asuhan keperawatan dan pada akhirnya pemberian asuhan dapat terus ditingkatkan mutunya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar