Peran
Perawat Perioperatif.
Perawat perioperatif
sebagai anggota tim operasi, mempunyai peran dari dari tahap pra operasi sampai
pasca operasi. Secara garis besar maka peran perawat perioperatif adalah:
a.
Perawat Administratif.
Perawat administratif
berperan dalam pengaturan manajemen penunjang pelaksanaan pembedahan. Tanggung
jawab dari perawat administratif dalam kamar operasi diantaranya adalah
perencanaan dan pengaturan staf, manajemen penjadwalan pasien, manajemen perencanaan
material dan menajemen kinerja. Oleh karena tanggung jawab perawat
administratif lebih besar maka diperlukan perawat yang mempunyai pengalaman
yang cukup di bidang perawatan perioperatif.
Kemampuan manajemen,
perencanaan dan kepemimpinan diperlukan oleh seorang perawat administratif di
kamar operasi (Muttaqin, 2009)
b.
Perawat Instrumen.
Perawat instrumen adalah
seorang tenaga perawat profesional yang diberikan wewenang dan ditugaskan dalam
pengelolaan alat atau instrumen pembedahan selama tindakan dilakukan.
Optimalisasi dari hasil pembedahan akan sangat di dukung oleh peran perawat instrumen.
Beberapa modalitas dan konsep pengetahuan yang diperlukan perawat instrumen
adalah cara persiapan instrument berdasarkan tindakan operasi, teknik
penyerahan alat, fungsi instrumen dan perlakuan jaringan (HIPKABI, 2012).
c.
Perawat sirkuler.
Perawat sirkuler adalah
perawat profesional yang diberi wewenang dan tanggung jawab membantu kelancaran
tindakan pembedahan. Peran perawat dalam hal ini adalah penghubung antara area
steril dan bagian kamar operasi lainnya. Menjamin perlengkapan yang dibutuhkan
oleh perawat instrumen merupakan tugas lain dari perawat sirkuler (Majid,
2011).
d.
Perawat Ruang pemulihan.
Menjaga kondisi pasien
sampai pasien sadar penuh agar bisa dikirim kembali ke ruang rawat inap adalah
satu satu tugas perawat ruang pemulihan. Perawat yang bekerja di ruang
pemulihan harus mempunyai keterampilan dan pengetahuan tentang keperawatan
gawat darurat karena kondisi pasien bisa memburuk sewaktu-waktu pada tahap
pasca operasi (muttaqin,2009).
e.
Perawat Anestesi.
Mempunyai wewenang dan
tanggung jawab dalam tim anestesi untuk kelancaran pelaksanaan pembiusan adalah
peran perawat anestesi. Seorang perawat anestesi adalah perawat yang terlatih
di bidang perawatan anestesi dan telah menyelesaikan program pendidikan D-III
anestesi atau yang sederajat. D-III Keperawatan yang telah mengikuti pelatihan
keperawatan anestesi minimal selama satu tahun, juga bisa diberikan wewenang
dalam perawatan anestesi (Muttaqin, 2009).
Peran perawat anestesi
mulai dari tahap pra operasi, intra operasi dan pasca operasi. Pada tahap pra
operasi, perawat anestesi berperan untuk melakukan sign in bersama dengan
dokter anestesi. Tahap intra operatif, perawat anestesi bertanggung jawab
terhadap kesiapan instrumen anestesi, manajemen pasien termasuk posisi pasien
yang aman bagi aktivitas anestesi dan efek yang ditimbulkan dari anestesi.
Kolaborasi dalam
pemberian anestesi dan penanganan komplikasi akibat anestesi antara dokter
anestesi dan perawat anestesi, adalah hal yang wajib dilakukan sebagai anggota
tim dalam suatu operasi baik dalam pemberian anestesi lokal, anestesi umum dan
anestesi regional termasuk spinal anestesi (Majid, 2011).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar